PT Telekomunikasi Indonesia Tbk kini tak lagi menguasai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan telekomunikasi terbesar milik pemerintah itu tergeser ke peringkat kelima dari total nilai kapitalisasi pasar 459 emiten di BEI.
Di antara sesama BUMN, Telkom tergeser oleh PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat.
Padahal, di awal Maret 2011, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom berada di peringkat ketiga senilai Rp150,19 triliun. Bahkan, per 28 Desember 2009, saham Telkom masih bertengger di posisi teratas dengan nilai kapitalisasi pasar Rp193,54 triliiun.
Saat itu, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom merupakan yang terbesar dan mencapai sekitar 9,8 persen dari total kapitalisasi seluruh emiten di bursa efek.
Kendati mencatat penurunan nilai kapitalisasi pasar, di antara BUMN publik, Telkom masih menjadi penyumbang laba bersih terbesar selama semester I-2011. Telkom Indonesia meraup laba sebesar Rp8,02 triliun, atau naik 33,68 persen dibanding periode sama 2010 senilai Rp6 triliun.
Terkait penurunan kapitalisasi pasar tersebut, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara akan mengevaluasi bisnis telekomunikasi Telkom.
"Kami akan evaluasi bukan kepada manajemen. Pokoknya evaluasi bisnis telekomunikasinya," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Jakarta.
Mustafa meminta Telkom dan Telkomsel untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi bisnis sekarang. "Telkom sudah saya katakan, mereka harus meningkatkan apa yang selama ini flat. Telkomsel juga kami minta, mudah-mudahan bisa memperbaiki keadaan bisnis sekarang," tuturnya.
Meski demikian, Mustafa menjelaskan, penurunan nilai kapitalisasi itu bukan hanya dialami Telkom. Tapi semua BUMN dan emiten juga mengalami hal yang sama.
Saat ini, dari sekitar 140 BUMN, hanya 18 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Dari jumlah BUMN di bursa itu, total nilai kapitalisasi pasar mencapai 25,93 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 18 Agustus 2011, berikut ini adalah 10 besar BUMN publik yang mencatat nilai kapitalisasi pasar terbesar:
1. PT Bank Mandiri Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp169,78 triliun
Laba per Juni 2011: Rp6,32 triliun
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp167,29 triliun
Laba per Juni 2011: Rp6,78 triliun
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp150,19 triliun
Laba per Juni 2011: Rp8,02 triliun
4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp83,02 triliun
Laba per Juni 2011: Rp3,23 triliun
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp82,15 triliun
Laba per Juni 2011: Rp2,72 triliun
6. PT Semen Gresik Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp53,97 triliun
Laba per Juni 2011: Rp1,87 triliun
7. PT Bukit Asam Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp45,39 triliun
Laba per Juni 2011: Rp1,61 triliun
8. PT Jasa Marga Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp27,54 triliun
Laba per Juni 2011: Rp753,4 miliar
9. PT Aneka Tambang Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp19,07 triliun
Laba per Juni 2011: Rp996,71 miliar
10. PT Krakatau Steel Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp15,61 triliun
Laba per Juni 2011: Rp1,09 triliun
Padahal, di awal Maret 2011, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom berada di peringkat ketiga senilai Rp150,19 triliun. Bahkan, per 28 Desember 2009, saham Telkom masih bertengger di posisi teratas dengan nilai kapitalisasi pasar Rp193,54 triliiun.
Saat itu, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom merupakan yang terbesar dan mencapai sekitar 9,8 persen dari total kapitalisasi seluruh emiten di bursa efek.
Kendati mencatat penurunan nilai kapitalisasi pasar, di antara BUMN publik, Telkom masih menjadi penyumbang laba bersih terbesar selama semester I-2011. Telkom Indonesia meraup laba sebesar Rp8,02 triliun, atau naik 33,68 persen dibanding periode sama 2010 senilai Rp6 triliun.
Terkait penurunan kapitalisasi pasar tersebut, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara akan mengevaluasi bisnis telekomunikasi Telkom.
"Kami akan evaluasi bukan kepada manajemen. Pokoknya evaluasi bisnis telekomunikasinya," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Jakarta.
Mustafa meminta Telkom dan Telkomsel untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi bisnis sekarang. "Telkom sudah saya katakan, mereka harus meningkatkan apa yang selama ini flat. Telkomsel juga kami minta, mudah-mudahan bisa memperbaiki keadaan bisnis sekarang," tuturnya.
Meski demikian, Mustafa menjelaskan, penurunan nilai kapitalisasi itu bukan hanya dialami Telkom. Tapi semua BUMN dan emiten juga mengalami hal yang sama.
Saat ini, dari sekitar 140 BUMN, hanya 18 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Dari jumlah BUMN di bursa itu, total nilai kapitalisasi pasar mencapai 25,93 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 18 Agustus 2011, berikut ini adalah 10 besar BUMN publik yang mencatat nilai kapitalisasi pasar terbesar:
1. PT Bank Mandiri Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp169,78 triliun
Laba per Juni 2011: Rp6,32 triliun
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp167,29 triliun
Laba per Juni 2011: Rp6,78 triliun
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp150,19 triliun
Laba per Juni 2011: Rp8,02 triliun
4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp83,02 triliun
Laba per Juni 2011: Rp3,23 triliun
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp82,15 triliun
Laba per Juni 2011: Rp2,72 triliun
6. PT Semen Gresik Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp53,97 triliun
Laba per Juni 2011: Rp1,87 triliun
7. PT Bukit Asam Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp45,39 triliun
Laba per Juni 2011: Rp1,61 triliun
8. PT Jasa Marga Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp27,54 triliun
Laba per Juni 2011: Rp753,4 miliar
9. PT Aneka Tambang Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp19,07 triliun
Laba per Juni 2011: Rp996,71 miliar
10. PT Krakatau Steel Tbk
Nilai kapitalisasi pasar: Rp15,61 triliun
Laba per Juni 2011: Rp1,09 triliun
0 komentar:
Posting Komentar