Sebuah penelitian di Toronto mengklaim seks selama masa kehamilan tergolong aman, apabila selama itu tidak ada indikasi negatif.
"Tidak ada bukti bahwa seks bisa meningkatkan risiko persalinan 
prematur. Namun ini adalah intervensi sederhana yang menyebabkan tidak 
membahayakan dan mungkin menjadi rekomendasi yang masuk akal sampai 
bukti yang lebih baik muncul," kata Dr Jones Clair, Departemen Obstetri,
 Mount Sinai Hospital dan University of Toronto.
Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa jenis aktivitas seksual yang 
mendorong udara ke dalam vagina dapat menyebabkan gumpalan darah uterus 
yang biasanya berakibat fatal.
"Seks
 pada kehamilan adalah normal. Ada kontra indikasi terbukti sangat 
sedikit dan risiko terhadap hubungan seksual pada kehamilan berisiko 
rendah, dan karenanya pasien harus tenang," ungkap Dr Jones, seperti 
dikutip Timeofindia.
Seperti yang diterbitkan Canadian Medical Association, pada studi baru 
menyebutkan pada kehamilan rumit oleh plasenta previa atau peningkatan 
risiko persalinan prematur, merupakan rekomendasi yang pantas diberikan.
Mereka menyimpulkan bahwa tidak ada bukti bahwa seks selama kehamilan 
dapat menimbulkan efek samping, tetapi tidak ada dikenal hasil negatif 
bagi wanita dengan kehamilan risiko rendah.
Kamis, 06 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)















0 komentar:
Posting Komentar