jalan menuju keberhasilan

Senin, 27 Februari 2012

Sejuta Mawar, Sejuta Senyuman



Awalnya, saya tidak menyangka akan menjadi pemenang event besar yang diadakan XL. Tapi, tiba-tiba seseorang-yang-belum-saya-kenal-namanya mengirim mention ke akun twitter saya, sapa lembutnya menelusup pasti dalam akun twitter saya. Seseorang-yang-belum-saya-kenal-namanya itu memberitahukan pada saya untuk mengisi data pribadi secara lengkap. Saya langsung mengisi data tersebut dan masih belum mereka-reka hal apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya diminta untuk menambahkan Gerakan Xjutamawar pada friendlist facebook saya, saya langsung saja nge-add akun facebook tersebut. Seseorang di ujung sana, entah yang berjarak puluhan kilometer langung approve permintaan teman saya.

Kami chat seperti biasa, bertanya panjang lebar hingga pada suatu titik saya mulai nyaman dengan pembicaraan tersebut. Memang terdangar absurd, saat sapa itu teretas menjamu begitu saja dari aplikasi tak bernadi bernama facebook, entahlah... bukankah perasaan nyaman juga tak butuh penjelasan. Meskipun hanya pertanyaan-pertanyaan bisu yang meletup perlahan dari sudut hati.

Saya mulai memaknai percakapan kecil kita, semua berjalan di luar praduga. Tanggal 13 Februari saya menghabiskan waktu senggang saya di Hotel Century di bilangan Senayan. Saya sebagai pemenang #XjutaMawar memang tak menyangka akan dijamu seramah dan sehangat itu. Hotel dibayarin, makan dibayarin, segala hal yang menyenangkan juga dibayarin oleh pihak XL. Saya sangat berterimakasih atas hal tersebut. Tidak tanggung-tanggung, selain mendapat banyak hal yang membahagiakan, saya juga bertemu teman-teman baru dari seluruh Indonesia. Berbagai etnis dan budaya, suku dan bahasa, serta dialek yang berbeda, tapi justru perbedaan itulah yang memacu kita untuk saling mengenal dan mengetahui. Setiap jabatan tangan yang kami lakukan, setiap sapa yang teretas dari bibir kami, setiap senyuman yang mengalir dari sudut hati, benar-benar menjadi hal luar biasa yang tak mampu kami lupakan.

Sayangnya, ada rasa penasaran yang masih melamunkan saya dalam bayang semu, siapakah seseorang yang pada awalnya telah membawa saya kesini? Siapakah seseorang yang menciptakan percakapan sederhana di chat facebook kala itu? Dimana sosoknya? Ia bahkan tak menampakan batang hidung sama sekali. Ia bahkan tak memberitahu siapa dirinya dan sosok aslinya. Ah... pantaskah saya berpikiran seperti ini? Toh, mungkin dia juga melakukan hal yang sama pada pemenang-pemenang lainnya. Mungkin, dia juga menciptakan percakapan-percakapan bersama teman-teman lainnya, dan aku? Aku hanyalah secuil peristiwa yang mungkin bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa baginya.

Aku menjalankan aktivitas yang telah ditentukan. Hari itu sungguh menyenangkan, kami berkunjung ke Tabloid Bintang dan berbagai tempat-tempat menarik lainnya. Jamuan makan juga begitu manis dan romantis, rentetan peristiwa logis yang tidak akan saya lupakan dan tentu saja akan sangat amat saya rindukan.

***

14 Februari 2012, matahari yang mengintip perlahan melalui gordyn jendela kamar benar-benar memaksaku untuk segera membuka kelopak mata dan memaksaku untuk segera bangun dari mimpi yang sejak tadi menciumi tidurku. Petualangan kembali dimulai!

Hal-hal menarik lainnya membuat saya lupa pada kegiatan sekolah yang saya tinggalkan beberapa hari. Rasa kantuk yang terasa juga tak mengambil bagian paling utama dalam menguasai hari-hari itu. Saya baru ingat kalau ternyata hari itu adalah hari Valentine. Tapi... Ah, Valentine bagi saya hanyalah peristiwa yang mengingatkan kita pada kasih. Valentine hanyalah secuil momen yang mengingatkan manusia untuk saling berbagi dan memahami. Simple! Valentine tidak hanya tanggal 14 Februari.

Ah, bodohnya lagi! Aku masih mengharapkan seseorang-yang-belum-saya-kenal-namanya itu menunjukkan sosok aslinya. Teman-temanku juga bertanya-tanya pada sosok ramah yang ada dibalik aku Gerakan Xjutamawar itu, tapi sekali lagi kami hanya bisa menggeleng kepala, karena tak ada satupun LO yang tahu tentang sosok itu. Pantaskah kalau saya mengharapkan sebuah pertemuan yang akan menyejukkan rasa penasaran saya selama ini? Apa salahnya penasaran?

Acara kala itu sangat menarik, kami larut dalam hangatnya momen-momen indah dan peristiwa-peristiwa magis yang terjadi kala itu. Penghargaan dari MURI, pembagian mawar di jalan, lagu-lagu indah yang mengalun dari saxophone dan biola, kegaduhan yang menyenangkan, dan tawa kami yang menghandirkan bilur-bilur bahagia.

Seusai video mapping, saya memerhatikan lalu-lintas yang sangat ramai kala itu. Daerah Senayan City yang cukup padat kala itu tak menampik tanya pada diri saya, saya bahkan masih mencari-cari sosok manis yang saya ceritakan dari awal itu. Dalam lamunan saya yang entah terbang menuju langit mana, ada seseorang yang memanggil nama saya, pria itu mengulurkan tangannya, "Mbak Dwita ya?"

Saya tersadar, menoleh ke pria yang menjadi sumber suara dari sapaan itu, "Iya, siapa ya?" tanya saya perlahan.

"Nico Jordhian. Admin Gerakan Xjutamawar." jawabnya disertai senyum yang mengembang di bibirnya.

Aku terdiam dan tersentak sejenak, pria manis inikah yang menemaniku malam-malam dan menyegarkanku dengan perbincangan hangatnya? Senyum sederhana tersimpul jelas di bibirku.

Namanya Nico Jordhian, seseorang yang beberapa hari terakhir memanjakan telinga saya dengan tawa renyah dan suara khasnya. Beri saya kesempatan untuk mengartikan isyarat-isyarat yang terkesan bodoh itu ya :p j'ai commencé à vous aimer.

From : http://dwitasarii.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post Home